Ibnu Rusyd : Sejarah dan Pemikiran Filsafatnya (Kel 12)
PERTEMUAN KE - 14
IBNU RUSYD : SEJARAH DAN PEMIKIRAN FILSAFATNYA
Ciputat Timur, 6 Desember 2023
Diadakan setiap Rabu di semester tiga ini pertemuan mata kuliah filsafat Islam yang dihampu oleh dosen Drs. Study Rizal LK, M.Ag., pertemuan ini dilaksanakan secara daring via google meet, tidak seperti minggu sebelumnya yang tampil di ruangan theater lt. 6 Fdikom. Diawali dengan pengantar dari dosen, kemudian dilanjutkan oleh pemakalah yang tampil pada hari ini yaitu Kelompok 12. Kelompok ini beranggotakan Fadhil Akbar Fajar Rahmani, Farrel Rafif Zahran, dan Visca Candra Suparno. Yang membahas materi tentang "Ibnu Rusyd : Sejarah dan Pemikiran Filsafatnya".
Pemakalah membagi pembahasan kali ini ke dalam beberapa bagian yaitu dari biografi Ibnu Rusyd, karya Ibnu Rusyd, pandangan filsafat dan pemikiran Ibnu Rusyd, dan jawaban terhadap sanggahan Ghazali, Kausalitas, dan Mu'jizat. Berikut penjelasan mengenai kesimpulan dari pemakalah sebagai berikut :
Ibnu Rusyd dikenal dengan nama lengkap Abdul Walid Muhammad bin Ahmad ibn Rusyd. Lahir di Cordova 520 H / 1126 M, dengan keluarga besarnya yang terkenal dan keutamaan yang tinggi di Andalusia (Spanyol). Beliau adalah seorang tokoh filsafat, agama, syariat, dan kedokteran yang terkenal pada waktu itu. Kariernya tidaklah mulus, ia tidak lepas dari pengalaman pahit yang menimpanya. Seperti tahun 1195 M dia dituduh kafir, diadili, dan dihukum buang ke Lucena, Cordova dan dicopot dari segala jabatannya. Karyanya seperti buku dibakar, kecuali yang bersifat ilmu pengetahuan murni (sains), kedokteran, matematika, dan astronomi.
Dia seorang yang produktif dalam penulisan yang percaya bahwa filsafat dapat memberikan kepastian dalam banyak bidang, bahwa Aristoteles harus menjadi panduangan utama kita dalam filsafat. Sayangnya, banyak karyanya yang hilang akibat tragedi yang menimpanya. Tetapi karyanya yang masih ada antara lain Fashl al-Maqal fi ma bain al-Hikmat wa al-Syari'ah min al-Ittishal, Al-Kasf'an Manahij al-Adillat fi 'Aqaid al-Millat, dan Tahafut at-Tahafut. Tahafut at-Tahafut yang berisi penjelasan pemikiran yang menyangkal keberatan terhadap kritik al-Ghazali terhadap filsafat.
Ibnu Rusyd seorang filsuf Muslim yang banyak kontribusi dalam bidang filsafat, terutama komentarnya atas karya Aristoteles. Beliau tak menyangka bahwa pemikirannya sangat dipengaruhi oleh filosof Yunani Kuno. Dan juga mengabdikan waktu untuk membuat komentar atas karya Aristoteles dan berusaha mengingat kembali pemikiran Aristoteles.
Berhubungan dengan sanggahan yang mematikan dari Al-Ghazali yaitu tiga butir para filosof dihukumnya kafir : kadimnya alam, Allah tidak mengetahui yang rincian di alam, dan kebangkitan jasmani di akhirat. Ibnu Rusyd sebagai filsuf merasa harus menjawabnya, tak kalah mematikan dari sanggahan Al-Ghazali. Menurutnya, bukan pemikiran para filosof Muslim yang rancu, tapi pemikiran Al-Ghazali sendiri.
Terakhir, untuk rangkuman ini dari saya sudah baik penampilan dari kelompok 12. Untuk isi dari makalah teratur dengan adanya footnote yang lengkap. Kemudian, diakhiri dengan penjelasan dari dosen yang memperluas wawasan para mahasiswa dalam materi nya ditampilkan pada kali ini. Sekian, itu saja dari rangkuman ini, Terima Kasih!
Mubariq Alfaridzi | 3C Jurnalistik | UIN Jakarta | 11220511000120
Komentar
Posting Komentar