Al-Ghazali : Sejarah dan Pemikiran Filsafatnya (Kel 9)
PERTEMUAN KE - 11
AL-GHAZALI : SEJARAH DAN PEMIKIRAN FILSAFATNYA
Ciputat Timur, 15 November 2023
Pada Rabu ini kembali dilaksanakan pertemuan mata kuliah Filsafat Islam dengan Drs. Study Rizal LK., M. Ag. Kembali terlaksana dengan offline, dan untuk pertemuan sebelumnya secara online. Seperti biasa kelasnya digabung dengan Jurnalistik 3D. Kali ini yang tampil sebagai pemakalah dari kelompok saya sendiri yaitu Kelompok 9, yang beranggotakan Niken Wulandari, M.Shohibul Izar, M. Mubariq Alfaridzi, dan Adistya Armitayana. Yang dibahas dari makalah ini yaitu tentang Al-Ghazali dari biografi, karyanya, dan besarnya beliau dalam dunia keilmuan.
Berikut rangkuman dari pemakalah tentang Al-Ghazali :
Pertama, biografi dan karyanya Al-Ghazali
Nama lengkapnya "Abu Hamid Muhammad bin al-Ghazali" Lahir 450 H/1059 M, Ghazaleh, Khurasan. Ghazali sendiri berasal dari ayahnya yang sebagai pembuat tenunan wool "ghazzal" di toko Tus. Ia wafat pada 14 Jumadil Akhir/505 H. Al-Ghazali gemar menuntut ilmu serta suka mencari kebenaran, yang dipelajarinya adalah hukum Islam, filsafat, logika, sufisme dan ilmu alam. Akhirnya, dengan kehebatannya dalam keilmuan ia mendapatkan berbagai gelar yaitu Hujjatul Islam (Pembela Islam), Syaikh as-Sufiyyin (Guru Besar dalam Tasawuf), dan Imam al-Murabin (Pakar Bidang Pendidikan). Berikut adalah beberapa karyanya yang terkenal dalam bidang keilmuwan :
- Bidang Filsafat : Tahafut al-Falasifat (Pertentangan yang ada dalam Filsafat)
- Bidang Agama : Ihya' Ulumuddin (Menghidupkan ilmu-ilmu agama)
- Bidang Tasawuf : Miezan ul 'Amal (Neraca amal)
- Bidang Kenegaraan : Suluk us Sulthanah (Cara menjalankan pemerintahan)
- Bidang Fiqih : Asrar al-Hajj
Kedua, sanggahan Al-Ghazali terhadap para filosof lain, yaitu :
- Tentang Keqadiman Alam : Kemungkinan pertama, dari segi zaman Tuhan ada bersamaan dengan alam. Kedua, bahwa Tuhan lebih dahulu atas alam secara waktu, bahkan sebelum adanya alam dan zaman, dan ketika zaman saat alam yang belum terwujud.
- Allah Tidak Mengetahui Hal-hal Juz'iyat : Pertama, bahwa Tuhan hanya mengetahui dirinya sendiri dan tak mengetahui selain-Nya. Kedua, Ibnu Sina berpendapat Tuhan juga mengetahui yang lain selain diri-Nya, tapi secara kulli (universal), dan Al-Ghazali menyanggah, bahwa Tuhan tidak mengetahui sesuatu yang terjadi pada manusia secara detail, Islam/kafir. Tuhan hanya tahu tentang kekafiran dan keislaman manusia secara detail Islam/kafir.
- Tentang Kebangkitan Jasmani, disini untuk menjawab pendapat para filosof Al-Ghazali menjawab didasarkan atas sifat kemahakuasaan Tuhan, bahwa Tuhan mampu menciptakan segala sesuatu dari tiada. Tuhan mampu membangkitkan kembali tubuh manusia yang hancur ke dalam bentuk semula.
Ketiga, hukum sebab-akibat dan mu'jizat. Al-Ghazali tak mengingkari adanya hukum sebab-akibat, tapi ia hanya ingkar kepada para filosof muslim yang mengatakan hub. sebab-akibat adalah hubungan kepastian dan keniscayaan. Disini dia berusaha memadukan keberadaan indra dan akal serta kebenaran hakiki.
Keempat, kritik terhadap emanasionisme. Ada tiga golongan yang mengkritik yaitu :
- Golongan Atheis, gol. ini menolak keberadaan Tuhan sebagai pencipta alam semesta, dan kelompok ini dianggap sebagai Zindiq.
- Golongan Naturalis, gol ini fokus terhadap aspek fisika alam, dan adanya dari mereka pengakuan keberadaan Pencipta yang Maha Kuasa dan Bijaksana.
- Golongan Theis, timbul dari kelompok sebelumnya, seperti Socrates, Plato, Aristoteles.
Kelima, perkembangan filsafat setelahnya. Salah satunya beliau menginspirasi pencarian pengetahuan dalam konteks agama contohnya "Ihya Ulumuddin" yang menjadi sumber studi keagamaan manusia.
Setelah penyampaian materi selesai, kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Saya sebagai pemakalah mendapat satu bagian menjawab pertanyaan dari teman-teman sekalian. Dalam penyampaian makalah dari kami, ada dari teman saya Aqila Barki Firdaus bertanya tentang "Dampak dari pemikiran Al-Ghazali terhadap Ilmu Pengetahuan Filsafat di dunia Islam" dan saya pun menjawab :
Ada beberapa dampak pemikiran Al-Ghazali terhadap perkembangan Ilmu pengetahuan dan Filsafat di dunia Islam, yaitu :
-Meningkatkan Pengaruh Tasawuf
-Pengaruh terhadap hukum Islam
-Pemisahan antara ilmu agama dan filsafat
-Pengaruh terhadap metodologi Ilmiah
-Pengaruh terhadap filsafat
-Pentingnya kesederhanaan dan pengendalian diri
-Pentingnya keberagaman dan tradisi
Untuk makalah ini sudah cukup baik, dan lengkap dari sumber nya. Makalah ini juga sudah dilengkapi dengan kutipan dan referensi yang lengkap, dan bahasa yang dipakai sudah sangat jelas. Kemarin, ada kesalahan dari saya yang kurang jelas menjelaskan makalah ini, dan semoga kedepannya saya lebih baik dalam menjelaskan. Sekian, terima kasih!
Mubariq Alfaridzi | 11220511000120 | Jurnalistik 3C | UIN Jakarta
Komentar
Posting Komentar